> 2008 07 07 Perusahaan Perak yang Punya Departemen Kebun dan Ternak

2008 07 07 Perusahaan Perak yang Punya Departemen Kebun dan Ternak

Posted on Minggu, 01 Juli 2012 | No Comments


Oleh arixs
Senin, 07-July-2008, 11:34:43
93 klik

SEBAGAI bagian sebuah lingkungan, KTI pun tak lepas dari rasa kebersamaan dan kepedulian. Menurut Ni Putu Tirka Widanti, direktur perusahaan KTI, sudah sepatutnya mereka turut di kegiatan Banjar Baturening, wilayah tempat mereka berada.
”Karena kami berada bersama mereka. Jika ada kegiatan, meskipun saya tidak selalu dapat menghadiri mewakili perusahaan, pasti ada perwakilan perusahaan yang datang. Kalau yang terjadi adalah sebuah peristiwa kematian, begitu mendengar, pada kesempatan pertama kami wajib datang langsung. Begitu pun pada saat upacara ngaben, kami upayakan hadir juga,” ujarnya. Ni Putu Tirka dan Putu Parmini sepakat bahwa itu semua adalah ekspresi mereka menghormati desa dan masyarakatnya. Bagi mereka, rasanya tidak cukup hanya menjalin hubungan baik dengan pemimpin setempat. Itu sebabnya, mereka pun melebur dan terlibat secara penuh dengan masyarakat sekitar. Bagi masyarakat Bali, hal itu sangat berarti dibandingkan sekadar mengirim uang. Sebab, mereka menyadari hubungan baik dibutuhkan saling tolong-menolong dan bukan semata urusan materi. ”Pokoknya kami dengan masyarakat sekitar sini, pakedek pakenyung bareng-bareng. Sesekali kami juga memberikan sumbangan untuk even tertentu,” tutur Tirka. Selain itu, tiap tahun ajaran baru mereka memberikan paket sekolah bagi anak-anak di lingkungan warga banjar adat Baturening untuk merangsang mereka senang bersekolah. Kedua wanita ini meyakini, dengan melakukan kewajiban yang sama dengan keluarga-keluarga lain di wilayah banjar setempat, mereka bisa menjalin hubungan yang harmonis satu sama lain. ”Terbukti ketika odalan Purnama Kedasa di padmasana di sini, masyarakat Banjar Baturening sepenuhnya membantu,” ungkap Ni Putu Tirka. ”Kalau odalan di sini semua ikut termasuk tenaga ekspatriat yang ada beserta keluarga mereka masing-masing, dan karyawan di sini mengambil bagian dengan magambel,” lanjut Putu Parmini. Mereka dibantu seorang mangku dari banjar jika maturan harian. Usai persembahyangan mereka makan bersama, yang sekaligus bermakna sebuah kebersamaan di antara mereka. ”Kalau di pura besar banjar melangsungkan odalan besar tiap Purnama Kapat, kami semua juga maturan ke sana,” imbuh Putu Parmini. Masih seputar hubungan baik, diungkapkan oleh Ni Putu Tirka meskipun KTI adalah sebuah perusahaan perak namun mereka memiliki departemen kebun dan ternak. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi bagi mereka yang belum mengenyam pendidikan cukup, bisa berpartisipasi dengan menggarap kebun dan beternak. ”Ada irigasi di tempat kami dan kami pun masuk anggota subak di sini,” katanya. Perhatian kecil juga diberikan pada karyawan. Mereka diberi kesempatan beristirahat siang setelah menikmati santap siang yang disediakan. ”Yang penting mereka bisa mengatur waktu istirahatnya, misalnya ada seorang ibu yang masih menyusui, ia bisa memanfaatkan waktunya untuk pulang menyusui,” ujar Putu Parmini. Mereka juga memiliki kebijakan khusus bagi ibu hamil, yaitu mereka pulang lebih awal 10 menit dibanding karyawan lainnya. ”Agar mereka tidak berdesakan karena karyawan kami banyak,”cetusnya. Mereka juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Surya Husada dalam bidang kesehatan. Tiap hari salah seorang petugas dari RS Surya Husada siap di klinik KTI selama jam kerja. ”Dokter hadir tiap Kamis, Senin, Rabu, dan Jumat. Yang bisa berobat bukan hanya karyawan tapi juga keluarga mereka,” kata Putu Parmini. - ard

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Search